Penulis : Iis Sugiyarti1), Herry Suswanti Djarot2), Siti Nurjanah3)
Keywords: Educational background, Knowledge and Motivation
Jurnal Penelitian | JURNAL KEBIDANAN HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT ASI EKSKLUSIF DENGAN MOTIVASI UNTUK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF | Dalam mendukung Millenium Development Goals (MDG’s) menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu maupun bayinya. Manfaat memberikan Air Susu Ibu (ASI) bagi ibu tidak hanya menjalin kasih sayang, tetapi dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, mengurangi risiko terkena kanker payudara dan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi ibu (Depkes RI, 2011).
Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri No. 450/Menkes/SK/IV/2004. ASI eksklusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan dan minuman, kecuali obat atau vitamin.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan bahwa pemberian ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, persentase bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3 %. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah (Depkes RI, 2011).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang tahun 2011 cakupan ASI eksklusif di Kota Semarang pada tahun 2011 yaitu 45,09 % terjadi peningkatan sebesar 7,83 % dibandingkan pada tahun 2010 yaitu 37,26 %, tetapi pada kenyataannya masih banyak bayi usia 0-6 bulan yang tidak diberi ASI eksklusif selama 6 bulan.
Data DKK Semarang tahun 2011, dari 37 Puskesmas di Kota Semarang cakupan ASI eksklusif terendah pada tahun 2011 adalah Puskesmas Candilama. Cakupan pemberianASI eksklusif di wilayah Puskesmas Candilama sebesar 5,1 %. Jumlah ini masih belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu 40%.
Hal ini dapat disebabkan karena rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat dan cara menyusui yang benar, kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan, faktor sosial budaya, kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja dan gencarnya pemasaran susu formula. Untuk itu tingkat pencapaian dalam program ASI eksklusif ini harus mendapatkan perhatian khusus dan memerlukan pemikiran dalam mencari upaya-upaya terobosan serta tindakan nyata yang harus dilakukan oleh provider di bidang kesehatan dan semua komponen masyarakat dalam rangka penyampaian informasi maupun sosialisasi guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat (Data Profil Puskesmas Candilama, 2011).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Candilama terhadap 10 ibu hamil diperoleh hasil bahwa 5 ibu hamil berpendidikan lulus SMA, 2 ibu hamil lulusan SMP, 2 ibu hamil lulusan Perguruan Tinggi dan 1 ibu hamil lulusan SD.
Sedangkan tingkat pengetahuan dari ibu hamil 3 responden mempunyai pengetahuan cukup, 2 responden mempunyai pengetahuan baik dan 5 responden mempunyai pengetahuan kurang. Dari 10 ibu hamil, 6 responden yang mendapat motivasi dari keluarga untuk memberikan ASI eksklusif 6 bulan dan yang 4 responden tidak mendapatkan motivasi dari keluarga untuk memberikan ASI eksklusif 6 bulan dikarenakan harus bekerja.
Silahkan Download Disini :
0 Response to "JURNAL KEBIDANAN HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG MANFAAT ASI EKSKLUSIF DENGAN MOTIVASI UNTUK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF"
Post a Comment