JURNAL KEPERAWATAN EFEKTIFITAS TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSTIMULASI PERSEPSI HALUSINASI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN KLIEN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SAKURA RSUD BANYUMAS

blogger templates

Penulis : Januarti Isnaeni1, Rahayu Wijayanti2, Arif Setyo Upoyo3
Keywords: Anxiety, auditory hallucination, group activity therapy of perception stimulation of hallucination




Jurnal Penelitian | JURNAL KEPERAWATAN EFEKTIFITAS TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSTIMULASI PERSEPSI HALUSINASI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN KLIEN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SAKURA RSUD BANYUMAS | Seiring dengan perkembangan masyarakat saat ini, yang banyak mengalami perubahan dalam segala aspek kehidupan sehari-hari, sebagai manusia tentu saja tidak terlepas dari masalah. Setiap individu mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi masalah tersebut. Besar kecilnya suatu masalah dalam kehidupan memang harus dihadapi, tetapi tidak sedikit pula individu yang tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah tersebut. 

Hal inilah yang dapat mempengaruhi seseorang mengalami masalah psikologi atau gangguan kesehatan jiwa. Salah satu gangguan jiwa yang dimaksud adalah skizofrenia. Skizofrenia merupakan masalah kesehatan umum di seluruh dunia. Prevalensi skizofrenia di Indonesia sendiri adalah tiga sampai lima perseribu penduduk. Bila diperkirakan jumlah penduduk sebanyak 220 juta orang akan terdapat gangguan jiwa dengan skizofrenia kurang lebih 660 ribu sampaisatu juta orang. Hal ini merupakan angka yang cukup besar serta perlu penanganan yang serius (Sulistyowati dkk 2006). 

Berdasarkan catatan medis Ruang Sakura Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas didapatkan data bahwa pasien dengan diagnosa skizofrenia menempati peringkat pertama dibandingkan dengan gangguan kesehatan jiwa lainnya. Dari daftar 20 besar penyakit rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, pada bulan Juli, Agustus dan September 2007 pasien dengan skizofrenia paranoid menempati urutan pertama dengan jumlah pasien sebanyak 304 orang dan skizofrenia residual menempati urutan kelima dengan jumlah pasien sebanyak 65 orang. Dari seluruh pasien dengan skizofrenia 90% diantaranya mengalami halusinasi pendengaran. 

Perilaku individu yang mengekspresikan adanya halusinasi adalah tidak akuratnya interprestasi stimulus lingkungan atau perubahannegatif dalam jumlah atau pola stimulus yang datang, disorientasi waktu dan tempat, disorientasi mengenai orang, perubahan kemampuan memecahkan masalah, perubahan perilaku atau pola komunikasi, kegelisahan, ketakutan, ansietas / cemas dan peka rangsang (Carpenito 2001, p. 371). 

Menurut Stuart dan Sundeen (1998, p. 328) klien dengan halusinasi mengalami kecemasan dari kecemasan sedang sampai panik tergantung dari tahap halusinasi yang dialaminya. Seseorang yang menderita skizofrenia dan mempunyai gejala halusinasi pendengaran harus mendapatkan penanganan atau tindakan keperawatan yang tepat. Penanganan skizofrenia di rumah sakit memerlukan kerja sama yang baik dari perawat, dokter dan psikiater. Perawat dalam menangani klien dengan halusinasi pendengaran dapat melakukan asuhan keperawatan yang bersifat komprehensif dengan pendekatan proses keperawatan meliputi: pengkajian, diagnosis keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi. Salah satu intervensi keperawatan yang ada adalah terapi aktivitas kelompok. 

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi sudah dilakukan di RSUD Banyumas, tetapi belum pernah ada yang meneliti tentang efektifitas terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi untuk menurunkan kecemasan pada klien halusinasi pendengaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. 


0 Response to "JURNAL KEPERAWATAN EFEKTIFITAS TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKSTIMULASI PERSEPSI HALUSINASI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN KLIEN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SAKURA RSUD BANYUMAS"

Powered by Blogger.