JURNAL KEBIDANAN HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PROSES LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG

blogger templates

Penulis : Siti Nadzifah, Lingga Kurniati
Kata kunci : Dukungan suami, pemberian ASI eksklusif.







Jurnal Penelitian | JURNAL KEBIDANAN HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PROSES LAKTASI DENGAN  PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI  DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG | Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia pada tahun 2003, diketahui bahwa angka pemberian ASI eksklusif turun dari 49% menjadi 39%, sedangkan penggunaan susu formula meningkat tiga kali lipat. Informasi tersebut disampaikan oleh Ketua Badan Kerja Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (BKPP-ASI), dr. Dien Sanyoto Besar, Sp.A (Prasetyono, 2009). World Health Organization (WHO), UNICEF, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No. 450/Men. Kes/SK/ IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, yang menjelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal, bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Selanjutnya, demi tercukupinya nutrisi bayi, maka ibu mulai memberikan makanan pendamping ASI dan ASI hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih (Prasetyono, 2009).

Menurut Rosita (2008 : 36) masalah dari berbagai penelitian baik di Indonesia maupun di luar negeri, diketahui banyak suami yang merasa tidak nyaman melihat kegiatan menyusui. Bahwa murka bila istri lebih memilih merawat bayinya ketika suami membutuhkan bantuan. Menurut penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit hanya 44% ibu yang menyusui bayi saat di Rumah Sakit dan angka ini menurun manjadi 13% setelah 6 bulan persalinan. Sejumlah 36% ibu menyatakan suaminya merasa tidak nyaman melihat istri memberikan ASI di muka umum. Di samping itu, ada rasa cemburu terhadap hubungan yang begitu intim dan istimewa antara ibu dan bayi saat bayi diberi ASI. Ada juga suami yang berpendapat ia kehilangan intim bersama istri.

Dari survei yang dilaksanakan pada tahun 2002 oleh Nutrition & Health Surveillance kerja sama dengan Bangkitbangkes dan Helen Keller International di 4 perkotaan (Jakarta, Surabaya, Semarang, Makasar) dan 8 pedesaan (Sumbar, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Sulsel) menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif 4 – 5 bulan di perkotaan antara 14% – 21%, sedangkan di pedesaan 14% – 26%. Pencapaian ASI eksklusif 5 – 6 bulan di perkotaan berkisar antara 3% – 18% sedangkan di pedesaan 6% – 19% (Kodrat, 2010).



Silahkan Download Disini :

0 Response to "JURNAL KEBIDANAN HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DALAM PROSES LAKTASI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG"

Powered by Blogger.