JURNAL KEPERAWATAN DETERMINANTS OF EARLY COMPLEMENTARY FEEDING PRACTICES IN KARANGANYAR SUBDISTRICT SURAKARTA

blogger templates

Penulis : Emi Wuri Wuryaningsih
Keywords: early complementary feeding, health care providers







Jurnal Penelitian | JURNAL KEPERAWATAN DETERMINANTS OF EARLY COMPLEMENTARY FEEDING PRACTICES IN KARANGANYAR SUBDISTRICT SURAKARTA | Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) merupakan makanan padat pertama yang diperkenalkan kepada bayi berupa makanan cairan, lembut, dan agak cair, misalnya bubur buah atau bubur susu tepung beras yang dicampur ASI atau susu formula lanjutan. Kemudian meningkat dari bubur ke beras yang disaring, ditim, dan akhirnya makanan keluarga. MP-ASI yang diperlukan bayi akan meningkat sesuai dengan pertambahan usianya (Muaris, World Health Organization (WHO) merekomendasikan pengenalan MP-ASI dilakukan apabila bayi mulai berusia enam bulan (WHO. 2002). 

Keuntungan pemberian ASI eksklusif dari segi kesehatan dan sosial pada 6 bulan pertama bayi telah banyak dibuktikan, namun hal tersebut banyak diabaikan di masyarakat (WHO, 1998). Praktik pemberian MP-ASI yang terlalu dini kepada bayi sering ditemukan dalam kehidupan masyarakat sekitar kita seperti pemberian makanan berupa pisang, madu, air tajin, air gula, susu formula, dan makanan lain sebelum bayi berusia empat bulan. 

Faktor risiko memberikan makanan pendamping ASI secara dini umumnya dipengaruhi juga oleh kondisi geografi dan karakteristik kebudayaan masyarakat setempat (Mitra, 2004). Penambahan makanan selain ASI pada usia yang terlalu dini tersebut dapat meningkatkan morbiditas bayi. Bayi akan mudah terkena infeksi saluran pencernaan maupun pernafasan(Azwar, 2003). Hasil Survei Kesehatan Nasional (SKN) Tahun 2001, Cakupan pemberian MP-ASI pada umur 0-3 bulan mencapai 53% dan 94% setelah mencapai umur bayi 6 bulan. Berdasarkan Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2003-2004, jumlah pemberian ASI ekslusif pada bayi di bawahusia 2 bulan hanya mencakup 64% (Supraptini, 2003). 

Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi dari 46% pada bayi umur 2-3 bulan dan 14% pada bayi umur 4-5 bulan. Data yang cukup memprihatinkan bahwa 13% bayi di bawah umur 2 bulan telah diberi susu formula dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan tambahan. Proporsi bayi yang mendapat makanan dan minuman pendamping ASI meningkat dengan cepat pada golongan umur 4 bulan ke atas(Depkes. 2004).



Silahkan Download Disini :

0 Response to "JURNAL KEPERAWATAN DETERMINANTS OF EARLY COMPLEMENTARY FEEDING PRACTICES IN KARANGANYAR SUBDISTRICT SURAKARTA"

Powered by Blogger.