Penulis : Andi Wibowo1, Widodo Hariyono1, Kentari Septiasih2
Keyword: driver, whole body vibration and visus
Jurnal Penelitian | JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT HUBUNGAN PAPARAN WHOLE BODY VIBRATION DAN MASA KERJA DENGAN PENURUNAN KETAJAMAN PENGLIHATAN PENGEMUDI PADA PO NIKKO PUTRA DI KOTA YOGYAKARTA Transportasi selama ini mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan serta dalam memperlancarkan roda perekonomian suatu negara. Pentingnya sarana transportasi terlihat pada semakin meningkatnya kebutuhan jasa angkutan untuk mobilitas orang maupun barang dari satu daerah ke daerah lain, baik lewat darat, air, dan udara, sehingga kelancaran transportasi dan dampaknya akan secara langsung dapat dirasakan oleh masyarakat.
Transportasi darat merupakan salah satu sektor teknologi yang terus mengalami perkembangan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah dan jenis kendaraan yang semakin banyak dan arus lalu lintas yang semakin padat. Inovasi dalam bidang ini berjalan terus-menerus seiring dengan kebutuhan manusia akan daya jangkau dan jelajah yang semakin besar. Akan tetapi di sisi lain, apabila tidak ditangani dengan baik teknologi ini dapat berubah menjadi mesin pembunuh yang sangat berbahaya.1Salah satu faktor fisik lingkungan kerja pengemudi yang dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja pada sarana transportasi darat berupa bis adalah paparan getaran mekanis yang berasal mesin bis. Getaran ini memapari seluruh tubuh pekerja, sehingga disebut dengan whole body vibration.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51/Menaker/1999 menyatakan tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisik di Tempat Kerja, getaran mekanis adalah gerakan yang teratur dari benda atau sebuah media dengan arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangan.2 Getaran dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
(1) hand arm vibration atau getaran tangan dan lengan, pada umumnya dihubungkan dengan penggunaan dalam pekakas tangan yang bergetar, dan
(2) whole body vibration atau getaran seluruh tubuh, pada umumnya dialami oleh supir atau operator yang duduk pada suatu mesin yang bergetar seperti sarana angkutan yang digunakan di pertanian, transportasi, pertambangan, dan kehutanan (Joubert, 2001).
Paparan whole body vibration ini juga dialami oleh pengemudi bis PO Nikko Putra Yogyakarta. Suma’mur (1988)4 menyatakan bahwa whole body vibration dapat menyebabkan efek fisiologis seperti mempengaruhi peredaran darah, gangguan saraf, menurunkan ketajaman penglihatan, kelainan pada otot, dan tulang. Paparan whole body vibration ditransmisikan ke tubuh pengemudi melalui tempat duduk. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengemudi, menunjukkan adanya gangguan penglihatan seperti keluhan kelelahan mata setelah seharian mengemudikan bis.
Gangguan akibat paparan whole body vibration pada pengemudi dapat menimbulkan kerugian bagi pengemudi itu sendiri. Oleh karena itu gangguan tersebut harus segera dicegah untuk menghindari kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta meningkatkan produktivitas kerja, sehinga pekerja dapat melakukan aktivitasnya dalam keadaan selamat dan sehat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan paparan whole body vibration dan masa kerja dengan penurunan ketajaman penglihatan pengemudi bis PO Nikko Putra Yogyakarta.
Silahkan Dowload Disi :
0 Response to "JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT HUBUNGAN PAPARAN WHOLE BODY VIBRATION DAN MASA KERJA DENGAN PENURUNAN KETAJAMAN PENGLIHATAN PENGEMUDI PADA PO NIKKO PUTRA DI KOTA YOGYAKARTA"
Post a Comment