JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING UNDERACHIEVEMENT PADA ANAK SUPERIOR DI KELAS AKSELERASI SMP MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA

blogger templates

Penulis : Lia Ratna Wulan
Keywords: Underachievement, Son Superior, Class Acceleration







Jurnal Penelitian | JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING UNDERACHIEVEMENT PADA ANAK SUPERIOR DI KELAS AKSELERASI SMP MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA | Perkembangan zaman sudah semakin dirasakan oleh semua orang, terlebih lagi dengan adanya revolusi industri yang akhirnya menuntut agar ada perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi pada tahun 90-an memberikan dampak bagi kehidupan, baik dampak positif maupun dampak negatif.

Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka pengembangan sumber daya manusia perlu diprioritaskan sebagai upaya untuk menjawab tantangan yang akan timbul dalam era globalisasi. Terutama bagi sumber daya manusia yang mampu mengadakan perubahan dalam masyarakat (Semiawan, 1997: 11-14), pendidikan diharapkan mampu mencetak manusia yang mempunyaikompetensi tinggi sehingga dapat membantu jalannya pembangunan. 

Di Indonesia penyelanggaraan pendidikan yang dilaksanakan dari masa ke masa lebih banyak bersifat klasikal-massal, yaitu pendidikan yang berorientasi kepada kuantitas untuk dapat melayani sebanyak-banyaknya jumlah siswa. Kelemahan yang tampak dari penyelenggaraan pendidikan seperti ini adalah tidak terakomodasinya kebutuhan individual siswa di luar kelompok siswa normal, sehingga menyebabkan siswa superior dengan potensi kecerdasan yang mereka miliki tidak dapat berkembang dan menjadi underachievement, padahal sebagaimana diketahui bahwa hakikat pendidikan adalah untuk memungkinkan peserta didik mengembangkan potensi kecerdasan dan bakatnya secara optimal. Hal lain yang menjadi kelemahan sistem pendidikan di Indonesia adalah kurikulum dan cara
pembelajaran di sekolah-sekolah Indonesia tidak menuntut kemampuan intelektual yang tinggi. Termasuk di dalamnya proses-proses berpikir yang tinggi, seperti analisa, sintesa, evaluasi dan sebagainya, tetapi terbatas dengan kognisi dan ingatan (Bloom, 1982 : 39).

Pengajaran lebih menggunakan pemikiran konvergen, yaitu menemukan satu penyelesaian yang benar terhadap satu persoalan, dari pada pemikiran divergen atau pemikiran kreatif yaitumampu memberikan banyak gagasan atau alternatif penyelesaian terhadap suatu masalah (S.C Utami Munandar, 1982 : 35-37).

Kondisi pendidikan Indonesia yang tidak dapat mengakomodasi kecerdasan intelektual anak superior ini juga semakin diperparah dengan pendapat para guru yang masih memandang bahwa pendidikan khusus untuk anak superior bukan merupakan tugas sekolah dan tidak perlu dilakukan, sebab akan menuntut biaya terlalu banyak dan guru tidak punya waktu untuk hal itu. Bahwa banyak guru yang kurang memahami atau menyadari pendidikan khusus sebagai persyaratan demi kesehatan mental anak superior. Hal ini mungkin sekali disebabkan oleh pendidikan guru, apalagi guru sekolah dasar di Indonesia kurang memiliki dasar-dasar pengetahuan psikologis sebagai latar belakang yang mereka perlukan dalam tugasnya sebagai guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan Wali kelas VIII akselerasi pada tanggal 15 Mei 2014, mengatakan bahwa di kelas VIII akselerasi masih terdapat beberapa siswa yang mengalami underachievement mendapatkan nilai di bawah rata-rata kelas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang siswa yang underachievement di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta karena peneliti menemukan fenomena masalah kesulitan belajar yang dialami oleh siswa di kelas akselerasi SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, yang mana masalah kesulitan tersebut dapat dikategorikan dengan siswa underachievement, padahal mereka rata-rata memiliki taraf intelegensi yang tinggi yaitu IQ diatas 128, dan bukan termasuk siswa yang tidak mampu berprestasi. Dari sinilah peneliti mencoba meneliti karakteristik siswa underachiever dan faktor penyebab siswa underachiever di SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Sylvia Bloom dalam bukunya The Clearing House mendefinisikan: “Underachievement syndrome is a collection of characteristics displayed by children who do not work to their abilities in school. They don't concentrate on school work or show interest.(1982 : 203)”.



0 Response to "JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING UNDERACHIEVEMENT PADA ANAK SUPERIOR DI KELAS AKSELERASI SMP MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA"

Powered by Blogger.