JURNAL BIOLOGI PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAGUNG (Zea mays L.) KULTIVAR LOKAL MADURA HASIL INDUKSI BUAH DENGAN GIBERELIN TANPA POLINASI

blogger templates

Penulis : Ayu Nika Ambar Rusanti
Keywords: Local Maize (Madura), GA3, Growth, Productivity of Corn




Jurnal Penelitian | JURNAL BIOLOGI PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAGUNG (Zea mays L.) KULTIVAR LOKAL MADURA HASIL INDUKSI BUAH DENGAN GIBERELIN TANPA POLINASI | Jagung merupakan tanaman pangan penting dalam kelompok serealia selain gandum dan padi. Kasryno (2006) menyatakan bahwa di Indonesia pada tahun 2000, pemanfaatan jagung sebesar 50% untuk industri pangan, sedangkan 50% lagi untuk industri pakan (makanan untuk unggas). Kecenderungan proporsi tersebut akan berubah pada tahun 2020 dimana industri pakan memerlukan jagung sekitar 76,2% (I.G.P. Sarasutha dkk., 2009:499). 

Peningkatan permintaan ini mendorong para pemulia untuk merakit suatu kultivar baru dengan produktivitas yang lebih tinggi karena berpotensi menguntungkan secara ekonomi. Heddy (1986) menyatakan bahwa salah satu usaha yang telah berhasil dalam pemuliaan tanaman adalah dengan cara pemanfaatan Gibberelic Acid (GA3). Gibberelic Acid (GA3) adalah salah satu Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) tanaman golongan terpenoid, berperan tidak hanya memacu perpanjangan batang, tetapi juga dalam proses pengaturan perkembangan tanaman (Arika dkk., 2009: 19). Tanaman jagung yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan makanan ternak, terutama ternak unggas yaitu jagung varietas lokal Madura. 

Jagung lokal Madura menghasilkan ukuran tongkol dan buah jagung yang lebih kecil dibandingkan dengan buah jagung lokal yang lain, umur masak pendek dan kandungan protein yang relatif tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka telah dilakukan penelitian dengan memanfaatkan hormon giberelin, yaitu dengan cara menginduksikan hormon giberelin pada tanaman jagung (bagian tongkol jagung) lokal Madura tanpa polinasi.Tujuan dari induksi giberelin adalah untuk menghasilkan buah jagung haploid sehingga akan mendapatkan tanaman haploid dengan sifat yang lebih baik dari induknya. Seperti umur masak yang lebih pendek dengan 

produktivitas yang tinggi. Induksi giberelin tersebut dapat menghasilkan buah meskipun tanpa penyerbukan secara alami. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai pertumbuhan dan produktivitas jagung lokal Madura dari buah hasil induksi dengan giberelin tanpa polinasi.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pertumbuhan jagung kultivar lokal Madura hasil induksi giberelin dengan beberapa variasi dosis, bagaimanakah pertumbuhan tongkol pada jagung kultivar lokal Madura hasil induksi giberelin dengan beberapa variasi dosis, bagaimanakah produksi buah pada jagung kultivar lokal Madura hasil induksi giberelin dengan beberapa variasi dosis. 

Tujuannya yaitu mengetahui pertumbuhan jagung, pertumbuhan tongkol, dan produksi buah jagung kultivar lokal Madura hasil induksi buah dengan giberelin beberapa variasi dosis. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang pertumbuhan jagung lokal Madura tanpa polinasi yaitu dengan pemberian giberelin untuk mendapatkan kultivar tanaman unggul, menambah pengetahuan bagi mahasiswa dalam bidang biologi sebagai bahan penelitian tentang pertumbuhan dan pembungaan pada jagung (Zea mays L.) kultivar lokal Madura tanpa polinasi. 

Batasan operasionalnya yaitu buah jagung yang dimaksud pada penelitian ini adalah buah jagung yang bertipe kariopsis, yaitu dinding ovari menyatu dengan kulit biji membentuk dinding buah, kultivar Lokal Madura adalah jagung lokal berasal dari Madura.



0 Response to "JURNAL BIOLOGI PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS JAGUNG (Zea mays L.) KULTIVAR LOKAL MADURA HASIL INDUKSI BUAH DENGAN GIBERELIN TANPA POLINASI"

Powered by Blogger.