JURNAL KEPERAWATAN PERAN SUAMI DALAM PEMELIHARAAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS

blogger templates

Penulis : Wahyu Ekowati1, Ridlwan Kamaluddin2, Sandra Febriani3
Keywords: Pregnant woman nutrition, gender aware, husband character




Jurnal Penelitian | JURNAL KEPERAWATAN PERAN SUAMI DALAM PEMELIHARAAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS | Masalah gizi di Indonesia hingga saat ini masih merupakan masalah yang memerlukan perhatian dari semua pihak. Bagi ibu hamil masalah gizi menjadi suatu permasalahan yang seharusnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah, masyarakat dan terlebih lagi bagi keluarga sebagai satuan unit terkecil dari tatanan masyarakat (Karyadi, 2006). 

Ibu hamil adalah suatu keadaan dimana dalam periode waktu tersebut menjadi sangat rentan dan rawan terhadap timbulnya berbagai masalah kesehatan baik berupa penyakit yang menyertai proses kehamilan, maupun ancaman kesehatan yang lain seperti gizi rendah akibat asupan makanan yang tidak seimbang. Kita semuamengetahui bahwa proses kehamilan dari kehamilan muda hingga kehamilan matur, seorang ibu hamil akan mengalami perbagai perubahan baik secara fisik maupun secara psikologisnya. Hal itu terjadi secara fisiologis sepanjang tidak menimbulkan akibat atau masalah yang mengancam kesehatan janin maupun ibu hamil tersebut. Namun tidak jarang pula bahwa pada sebagian besar ibu hamil ternyata menderita ancaman kesehatan yang cukup serius berkaitan dengan proses kehamilan. Akibat yang timbul antara lain adanya ancaman kematian janin/fetal death, maupun ancaman kematian bagi ibu pada saat persalinan. Berbagai faktor dapat menjadi penyebabnya seperti faktor anemia selama kehamilan, perdarahan persalinan yangtidak mendapat penanganan secara tepat, proses infeksi dan keracunan kehamilan/eklampsia (Prawirohardjo, 1999). 

Di Kabupaten Banyumas sendiri hingga saat ini masih menghadapi masalah gizi ibu hamil terutama anemia atau kekurangan gizi besi dan kekurangan energi kronik (KEK) yang cukup tinggi. Hal ini dapat diketahui dari data yang diperoleh DKKS Kabupaten Banyumas dari tahun 2000 hingga 2002 menyebutkan bahwa ibu hamil dengan anemia berat (Hb < 8 gr%) sebanyak 2,19% atau 285 dari total 12.981 ibu hamil yang diperiksa. Sedangkan anemia (Hb 8-11 gr%) mencapai 9.828 atau 75,71% dari total jumlah yang sama (Statistik Gender dan analisis Kabupaten Banyumas, 2004). 

Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut selama ini adalah pendistribusian tablet Fe melalui Posyandu, Polindes, Puskesmas dan melibatkan petugas kesehatan seperti bidan, perawat hingga para kader Posyandu. Bila kita lebih teliti lagi, sebenarnya semua program yang telah dilakukan pemerintah tersebut masih kurang melibatkan faktor keluarga sebagai salah satu suport sistem yang paling dominan dalam penanganan anemia ibu hamil, terutama dalam hal ini adalah peran serta suami dalam memeliharan status gizi istrinya yang tengah hamil. Masih adanya asumsi masyarakat bahwa tanggung jawab dan pemeliharaan gizi ibu hamil yang menyangkut kesehatan janin yang dikandungnya diserahkan semata-mata pada wanita yang mengandung tersebut, sehingga apabila terjadi permasalahan gangguan kesehatan termasuk ancaman gizi rendah ibu hamil yang berakibat membahayakan keselamatan janin maka wanitalah yang menjadi sasaran kesalahan.




0 Response to " JURNAL KEPERAWATAN PERAN SUAMI DALAM PEMELIHARAAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS"

Powered by Blogger.