Penulis : Yulia Isnaini, Widodo Hariyono, Isti Ken Utami
Keywords: Family support, desire to recover, drugs abuse.
Jurnal Penelitian | JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEINGINAN UNTUK SEMBUH PADA PENYALAHGUNA NAPZA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA | Dewasa ini, penyalahgunaan ketergantungan Narkoba di Indonesia telah sampai pada titik yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Narkotika Nasional, jumlah kasus narkoba per tahunnya terus mengalami peningkatan. Tingginya angka penyalahgunaan narkoba kemungkinan disebabkan karena produksi Narkoba yang terus meningkat sehingga mudah didapat, jaringan komunikasi yang semakin canggih dan faktor sosial ekonomi. Alasan berikutnya adalah karena lintas gender, lintas usia dan lintas lapisan, artinya pengguna narkoba sudah makin meluas, meliputi laki-laki dan wanita, tua muda, hingga berbagai kelas ekonomi di masyarakat yang menuntut upaya sungguh-sungguh tidak hanya dalam pencegahan tetapi memulihkan mereka yang sudah terlanjur menjadi pecandu napza. Pemulihan pecandu napza sendiri mencakup pemulihan secara medis (rehabilitasi medis) dan secara sosial (rehabilitasi sosial).
Angka kematian atau jumlah kasus yang terus meningkat dalam deret ukur. Kasusnya seperti gunung es yang mencuat di atas permukaan laut, sedangkan bagian terbesar dibawahnya tidak tampak. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa jika terdata satu kasus berarti yang terjadi ada sepuluh kasus dan tingginya angka kematian per hari karena penyalahgunaan narkoba yaitu 2-3 orang per harinya. Hal ini belum menggambarkan data yang sebenarnya karena sering penyebab kematian yang sebenarnya tidak diungkap oleh keluarga karena rasa malu. Banyak kasus narkoba dilaporkan meninggal karena sebab lain (perdarahan otak, jantung, dan kecelakaan). Serta bahaya penyakit menular hepatitis B/C dan HIV/AIDS, laporan menunjukkan 80% pengguna narkoba dengan jarum suntik menderita hepatitis B/C dan 40-50% tertular HIV. Penyebabnya adalah pemakaian jarum suntik yang tidak steril dan bergantian.
Sebagian orangtua, mempunyai anak yang terlibat napza seringkali menjadi suatu aib keluarga. Tidak jarang orangtua langsung meninggalkan anaknya begitu saja, atau terlena oleh rasa gagal menjadi orangtua sehingga melupakan problem yang utama. Banyak orangtua merasa telah melakukan sesuatu, setelah memasukkan anaknya ke panti rehabilitasi dan merasa upaya itu sudah cukup. Memasukkan anak ke panti rehabilitasi memang merupakan salah satu jalan yang saat ini masih dianggap yang paling tepat. Namun, tingkat relaps (kembali menjadi penderita ketergantungan obat) tinggi yaitu 60-70%. Lingkungan yang mendukung terutama keluarga sangat berperan dalam proses penyembuhan seseorang yang ketergantungan obat. Hal ini disebabkan, tidak banyak dari mereka yang keinginan sembuhnya datang dari dalam dirinya sendiri. Bila keluarga hanya menyuruh mereka untuk berhenti tetapi tidak mewujudkannya dalam dorongan positif, hasilnya tidak akan nyata. Sugesti yang dimunculkan dari obat-obatan itu akan lebih kuat daripada suruhan untuk berhenti dari orang lain. Lebih banyak pengguna membutuhkan dukungan orangtua daripada yang mempunyai tekad baja untuk lepas.
Silahkan Download Disini :
0 Response to "JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEINGINAN UNTUK SEMBUH PADA PENYALAHGUNA NAPZA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA"
Post a Comment