Penulis : Renno Reynaldi Repie 1, Ida Bagus Panji Sedana 2
Kata Kunci: underinvestment, growth opportunities, hedging
Jurnal Penelitian | JURNAL MANAJEMEN KEBIJAKAN HEDGING DENGAN INSTRUMEN DERIVATIF DALAM KAITAN DENGAN UNDERINVESTMENT PROBLEM DI INDONESIA | Risiko yang dihadapi oleh perusahaan dalam transaksinya dapat ditimbulkan oleh faktor-faktor eksternal seperti fluktuasi tingkat suku bunga, kurs valuta asing maupun harga komoditas yang berdampak negatif terhadap arus kas, nilai perusahaan serta mengancam kelangsungan hidup perusahaan (Putro, 2012). Risiko usaha tersebut bersifat tidak stabil dan akan mempengaruhi kondisi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung (Sherlita, 2006). Risiko tersebut penting untuk dikelola agar perusahaan mampu bertahan atau bahkan mampu mengoptimalkan risiko. Berbagai cara untuk mengelola dan menanggulangi risiko ini disebut dengan manajemen risiko.
Hedging dengan instrumen derivatif adalah salah satu cara untuk meminimalisir risiko tersebut (Ismiyanti, 2011). Hedging adalah suatu tindakan yang dapat digunakan perusahaan untuk meminimalisir risiko bisnis namun tetap dapat memperoleh laba dalam suatu transaksi bisnis. Instrumen derivatif digunakan sebagai salah satu strategi hedging untuk meminimalisir risiko dalam transaksi-transaksi keuangan tertentu. Derivatif adalah kontrak untuk membeli dan (atau) menjual sejumlah produk atau barang dalam waktu dan harga yang ditentukan pada saat kontrak dibuat (Utomo, 2000).
Penerapan kebijakan hedging dengan instrumen derivatif mengalami peningkatan dalam dua dekade terakir di negara-negara maju. Namun, kajian empiris mengenai determinan kebijakan hedging masih relatif terbatas dan membutuhkan penelitian lebih luas terutama di negara-negara berkembang (Paranita, 2010). Determinan kebijakan hedging umumnya sangat beragam antar negara tergantung karakteristik dari masing-masing negara tersebut.
Tufano (1996) memaparkan teori mengenai motivasi kebijakan hedging suatu perusahaan. Teori tersebut didasarkan pada paradigma maksimisasi nilai pemegang saham (shareholders value maximization) dan maksimisasi kepuasan manajer (managers utility maximization). Beberapa dasar pemikiran dalam shareholders value maximization theory adalah hipotesis pengurangan biaya-biaya transaksi yang berkaitan dengan risiko kepailitan (financial distress), hipotesis pengurangan permasalahan underinvestment dan hipotesis pengurangan aset pengganti (asset substitution). Sedangkan dalam managers utility maximization theory dijelaskan bahwa manajer memiliki perilaku yang tidak menyukai risiko (risk aversion) dan hedging merupakan salah satu sinyal reputasi, kemampuan dan kompetensi dari manajer tersebut.
Silahkan Download Disini :
0 Response to "JURNAL MANAJEMEN KEBIJAKAN HEDGING DENGAN INSTRUMEN DERIVATIF DALAM KAITAN DENGAN UNDERINVESTMENT PROBLEM DI INDONESIA"
Post a Comment