JURNAL BIOLOGI KEANEKARAGAMAN KAPANG PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN STROBERI (Fragaria holland Newton) PADA SISTEM PENGELOLAAN TANAH DI SOKA BINANGUN, MERDIKOREJO, TEMPEL, SLEMAN,YOGYAKARTA

blogger templates

Penulis : Hendy Vidiana
Keywords: Fungi, Mold, Strowberry Plant








Jurnal Penelitian | JURNAL BIOLOGI KEANEKARAGAMAN KAPANG PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN STROBERI (Fragaria holland Newton) PADA SISTEM PENGELOLAAN TANAH DI SOKA BINANGUN, MERDIKOREJO, TEMPEL, SLEMAN,YOGYAKARTA | Tanaman stroberi (Fragaria holland Newton) merupakan tanaman buah yang kini mulai ditanam di beberapa daerah dataran tinggi di Indonesia. Tanaman stroberi dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan curah hujan 600-700 mm/tahun. Tanaman stroberi ditanam pada ketinggian tempat yang memenuhi syarat iklim tersebut yaitu antara 600-1.500 mdpl, suhu udara pada siang hari 22-25 ̊C dan malam hari 14-18 ̊C, serta kelembaban udara relatif (RH) yang tinggi antara 85-95 % (Agus Kurnia, 2005: 21-23).

Padukuhan Soka Binangun terkena erupsi Gunung Merapi bulan Oktober 2010 mengakibatkan beberapa lahan pertanian dan perkebunan salak milik warga mengalami kerusakan. Perekonomian warga pasca erupsi dikembalikan dengan mengadakan pembudidayaan tanaman holtikultura yang salah satunya adalah tanaman stroberi. Pembudidayaan tanaman stroberi menggunakan sistem pengelolaan tanah dengan pupuk organik bertujuan memperbaiki kesuburan tanah. Pengelolaan tanah organik adalah pengelolaan tanah yang menggunakan bahan organik untuk kesuburan lahan seperti dengan memberikan pupuk organik baik padat maupun cair (Syamsiar, 2009: 12).

Pemberian pupuk organik sering kali membuat tanaman tidak tumbuh maksimal. Perkembangbiakan mikroorganisme tanah yang cepat seperti fungi menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman. Keberadaan fungi dapat merusak bagian tanaman stroberi seperti bagian daun, batang, akar maupun buah stroberi (Fragaria holland Newton). Tanaman stroberi yang terserang fungi patogen akan rusak dan mengakibatkan terganggunya proses metabolisme dan fisiologis tanaman sehingga pertumbuhan tanaman stroberi akan terhambat (Haryono Semangun, 2006: 226-233).

Penelitian tentang serangan fungi patogen pada tanaman stroberi perlu dilaksanakan kembali sehubungan dengan penggunaan pupuk organik pada lahan penanaman stroberi pasca erupsi Merapi. Pemberian pupuk organik berkaitan dengan kondisi tanah sebagai media pertumbuhan tanaman stroberi dan kemungkinan berpengaruh terhadap keberadaan fungi patogen.

Pemberian pupuk organik baik pupuk kandang maupun pupuk organik cair BioKG pada penelitian ini berpengaruh terhadap pembentukan pH tanah, peningkatan kadar unsur organik C, N, dan P pada tanah yang digunakan untuk pertumbuhan tanaman, dan mungkin juga berpengaruh terhadap perkembangbiakan fungi. Kondisi tanah pada lahan yang menggunakan pupuk organik cenderung memiliki pH yang lebih asam dibandingkan dengan lahan tanpa pupuk. Tanah dengan pH asam mendukung keberadaan fungi patogen.

Macam fungi yang menyerang dan menyebabkan penyakit tanaman stroberi (Fragaria holand Newton) pada lahan dengan pupuk organik dan tanpa pupuk diharapkan dapat terisolasi, terkarakterisasi, dan teridentifikasi sehingga dapat diketahui keanekaragaman jenis fungi patogen pada kedua lahan tersebut.


0 Response to "JURNAL BIOLOGI KEANEKARAGAMAN KAPANG PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN STROBERI (Fragaria holland Newton) PADA SISTEM PENGELOLAAN TANAH DI SOKA BINANGUN, MERDIKOREJO, TEMPEL, SLEMAN,YOGYAKARTA"

Powered by Blogger.