Penulis : Arif Budianto
Keyword: Community structure, bioindicator, plankton, Semuluh Cave
Jurnal Penelitian | JURNAL BIOLOGI STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR DI PERAIRAN GUA SEMULUH KARS GUNUNG SEWU, KECAMATAN SEMANU, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA | Kars Gunung Sewu merupakan satu kesatuan ekosistem biofisik dengan geomorfologi unik yang terbentang di tiga propinsi yaitu Yogyakarta (Gunungkidul), Jawa Tengah (Wonogiri) dan Jawa Timur (Pacitan) (Samodra, 2001).
Terdapat pula beberapa gua di kawasan tersebut yang masih tergolong belum tersentuh kerusakan oleh manusia dan begitu besar potensi yang ada di dalamnya. Salah satu gua tersebut adalah gua semuluh yang terletak di Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta. Gua ini sangat menarik untuk diteliti karena di dalam gua ini terdapat air menggenang yang berasal dari air hujan yang masuk melalui mulut-mulut gua ataupun rekahan-rekahan makroskopis dan mikroskopis. Di Kecamatan Semanu, Gunungkidul tergolong daerah yang kekurangan air. Gua semuluh memiliki ketersediaan air yang cukup melimpah, airnya cukup bersih, tetapi perlu dilakukan pengukuran kualitas air untuk mengetahui kualitas air di gua tersebut agar dapat digunakan sebagai sumber air untuk mencukupi kekurangan air di daerah tersebut. Selain dengan parameter fisik dan kimiawi, pengukuran parameter kualitas air dapat dilakukan dengan parameter biologis dengan melihat keberadaan kelompok organisme petunjuk (indikator) air tertentu atau disebut juga dengan bioindikator. Salah satu kelompok organisme petunjuk yang umum digunakan dalam pendugaan kualitas air adalah plankton.
Struktur komunitas plankton dapat berfungsi sebagai parameter biologis untuk mengetahui respon terhadap perubahan lingkungan. Kecenderungan menurunnya keanekaragaman plankton dan kecenderungan melimpahnya jenis plankton tertentu, merupakan indikator terjadinya penurunan kualitas air.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan metode penelitian observasi. (mengambil sampel penelitian di lapangan dan melakukan penelitian selanjutnya di laboratorium) Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian pada bulan Maret – Mei 2012 dengan rincian sebagai berikut : Survei gua, kegiatan lapangan, kegiatan laboratorium, kegiatan identifikasi. Tempat penelitian lapangan dilaksanakan di Gua Semuluh kawasan Kars Gunung Sewu, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta dan pengukuran parameter fisik kimiawi serta identifikasi dilakukan di BBTKL (Balai Besar Teknologi Kesesehatan Lingkungan) dan Laboratorium FMIPA UNY Karangmalang, CT, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah plankton yang hidup di peraiaran Gua Semuluh kawasan Kars Gunung Sewu, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta. Sampel penelitian ini adalah plankton yang tersaring dengan planktonnet no.25 pada masing-masing zona gua (zona terang, zona remang, dan zona gelap).
Prosedur Penelitian
1. Kegiatan Lapangan
a. Pengambilan sampel dilakukan pada 7 stasiun yaitu zona terang 1 stasiun dengan 3 sub stasiun, zona remang 3 stasiun dengan 9 sub stasiun, dan zona gelap 3 stasiun dengan 9 sub stasiun, dengan 3 kali pengulangan.
b. Pengukuran kondisi fisik-kimiawi perairan
1) Pengukuran kondisi fisik : suhu air dan turbiditas
2) Pengukuran kondisi kimiawi perairan : pH perairan, BOD, DO, Nitrat, Nitrit, Amonia dan Sulfat
3) Pengambilan sampel
a) Menyiapkan alat yaitu planktonet no 25 dan ember kecil 5 liter.
b) Pada setiap stasiun dilakukan pengambilan air dengan ember kecil 5 liter sebanyak 10 kali dan langsung disaring kedalam planktonet no.25.
c) Melakukan pengulangan pengambilan sebanyak 3 kali.
d) Air hasil penyaringan dimasukkan kedalam botol flacon dan ditetetesi formalin 4% sebanyak 6 tetes
e) Meletakkan botol flacon pada kotak penyimpanan yang berisi es.
f) Membawa botol flacon yang berisi sampel ke laboratorium untuk di identifikasi.
2. Kegiatan laboratorium
a. Menyiapkan peralatan meliputi mikroskop, opti lab, laptop, gelas benda, gelas penutup, pipet tetes dan tisu.
b. Mengocok sampel dengan perlahan dalam botol flacon supaya homogen.
c. Volume air sampel yang diamati sebanyak 20 ml.
d. Mengambil sampel dengan pipet tetes yang telah ditera (1 ml =20 tetes).
e. Meneteskan air sampel pada gelas objek, kemudian diamati dengan mikroskop.
f. Melakukan pengamatan secara merata pada daerah gelas objek yang berukuran 22mm x 22mm dengan mengubah bidang pandang.
g. Mengambil foto plankton, mencatat ciri-ciri nya dan menghitung jumlahnya.
Silahkan Download Disini : JURNAL BIOLOGI STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR DI PERAIRAN GUA SEMULUH KARS GUNUNG SEWU, KECAMATAN SEMANU, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA
0 Response to "JURNAL BIOLOGI STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALITAS AIR DI PERAIRAN GUA SEMULUH KARS GUNUNG SEWU, KECAMATAN SEMANU, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA"
Post a Comment