JURNAL KEBIDANAN ANALISIS FAKTOR PENYULIT DALAM PEMBERIAN ASI SECARA ON DEMAND DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2013

blogger templates

Penulis : Ayu Febriningsih1), Yuli Trisnawati2), Misrina Retnowati3)
Keywords :Breast Milk, Knowledge,Level of education, Employment, Attitude




Jurnal Penelitian | JURNAL KEBIDANAN ANALISIS FAKTOR PENYULIT DALAM PEMBERIAN ASI SECARA ON DEMAND DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2013 | Menyusui adalah suatu proses yang alamiah namun tetap harus dipelajari bagaimana cara menyusui yang baik dan benar, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan kepada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik saja tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang stabil, perkembangan spiritual yang baik serta perkembangan sosial yang lebih baik (Utami Roesli, 2000).

Data Susenas 2010 menunjukan bahwa ada baru 33,6% bayi yang mendapatkan ASI (Dinkes Prov Jateng, 2010). Sedangkan data cakupan ibu menyusui di wilayah Puskesmas Kalimanah Kabupaten Purbalingga pada tahun 2012 pada bulan September dari 726 ibu nifas, hanya ada 385 ibu menyusui yang hanya memberikan ASI pada bayinya. (Data Puskesmas Kalimanah, 2012).

Salah satu upaya untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah dengan memberikan ASI sesuai dengan keinginan bayi, pemberian ASI on demand yaitu dimana ibu memberikan ASI nya setiap bayi meminta dan tidak berdasarkan jam. Sangat penting karena pada mulanya, bayi menyusu secara tidak teratur, tetapi setelah satu atau dua minggu pola menyusuinya sudah teratur. Jenjang waktu menyusui pada bayi biasanya dua-tiga jam sekali. Dan pola ini tidak akan menimbulkan masalah seperti terjadinya bendungan dan sebagainya (Roesli,2001).

Kendala dalam pemberian ASI on demand yaitu adanya masalah pada ibu dan bayi. Kendala dalam pemberian ASI on demand yaitu adanya masalah pada ibu dan bayi. Masalah pada ibu misalnya ibu merasakan nyeri pada puting saat menyusui bayi yg disebabkan posisi menyusui yang salah dan kurangnya pengetahuan ibu tentang posisi menyusui yang benar. Pada ibu bekerja dapat dijadikan alasan sehingga ibu mengurangi jadwal menyusui bayinya ataubahkan menghentikan pemberian ASI sehingga bayi tidak memperoleh asupan ASI sesuai dengan kebutuhannya. Sindrom ASI kurang dimana ibu merasa air susu yang diproduksi kurang yang ditandai dengan bayi sering menangis dan menolak untuk menyusu serta bayi menyusu dengan waktu yang lama, sehingga hal ini akan mendorong sikap ibu untuk memberikan susu formula guna memenuhi kebutuhan nutrisi bayinya (Suradi, 2004).

Sedangkan masalah pada bayi yaitu bayi yang sering menangis hal ini disebabkan karena ASI kurang dan bayi merasa tidak puas, bayi bingung puting (nipple confusion) adalah suatu keadaan yang terjadi karena bayi mendapat susu formula dalam botol berganti- ganti dengan menyusu pada ibu, bayi sakit hal ini jelas akan menghambat proses pemberian ASI pada bayi karena dalam keadaan sakit bayi akan malas menyusu sehingga kebutuhan nutrisinya akan berkurang dan ibu akan mengalami kesulitan dalam memberikan ASI sesuai keinginan bayi (Suradi, 2004).


0 Response to "JURNAL KEBIDANAN ANALISIS FAKTOR PENYULIT DALAM PEMBERIAN ASI SECARA ON DEMAND DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIMANAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2013"

Powered by Blogger.