Penulis : Aswin1, Saryono2, Dian Ramawati3
Keywords: Childbearing pattern, nutrition status, baby’s
Jurnal Penelitian | JURNAL KEPERAWATAN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI DI DESA WANGON, KECAMATAN WANGON, KABUPATEN BANYUMAS | Pola asuh ibu terhadap bayi sangat penting artinya bagi tumbuh kembang bayi. Jika ibu enggan menyusui, maka asupan gizi yang diperlukan oleh bayi tentunya akan menjadi kurang, meskipun sudah diberikan makanan pendamping. Ada sebagian ibu yang beranggapan bahwa menyusui merupakan cara yang kuno dalam memberikan nutrisi pada bayinya, takut kehilangan kecantikan, tidak disayang lagi oleh suami, dan gencarnya iklan perusahaan susu formula di berbagai media massa juga merupakan alasan yang dapat mengubah kesepakatan ibu untuk menyusui bayinya, serta menghambat terlaksananya proses laktasi.
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1997 menunjukkan bahwa hampir semua bayi (96,3%) di Indonesia pernah mendapat ASI. Hasil survei menemukan sebanyak 8% bayi baru lahir mendapat ASI dalam 1 jam setelah lahir dan 53% bayi mendapat ASI pada hari pertama. Proporsi anak yang mendapat ASI pada hari pertama menurun dengan bertambahnya tingkat pendidikan ibu.
Proporsi anak yang diberi ASI pada hari pertama paling rendah yaitu 51% untuk bayi yang dilahirkan dengan pertolongan dokter/bidan, dan tertinggi 65% untuk bayi lahir tanpa pertolongan/orang awam. Rata-rata lamanya pemberian ASI dan MP-ASI sudah mulai diberikan pada usia lebih dini. Konsumsi makanan pendamping ASI (MP-ASI) secara dini cukup besar, yaitu sebanyak 35% pada bayi usia kurang dari 2 bulan dan sebanyak 37% pada bayi usia 2 – 3 bulan (Depkes RI, 2002). Rendahnya pemberian ASI eksklusif menjadi salah satu pemicu rendahnya status gizi bayi dan balita pada suatu keluarga.
Silahkan Download Disini :
0 Response to "JURNAL KEPERAWATAN HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI PADA BAYI DI DESA WANGON, KECAMATAN WANGON, KABUPATEN BANYUMAS"
Post a Comment